-pinjam video dari youtube-
Semula kau ku anggap pelita dalam hidupku
Semula kau ku anggap mata air gersang hatiku
Kau basuh kegundahanku dengan gelak tawa ceriamu
Kau siram kegelisahanku dengan cerita manismu
Selalu kurasakan senangnya hati denganmu
Selalu kuharapkan saat-saat kehadiranmu
Kau basuh keresahanku dengan kisah-kisah hinamu
Kau siram kedukaanku dengan semua dustamu
Serasa terjaga
Dalam mimpi setelah aku sadari
Engkau berlabuh
Hanya dikala suka tiada kala ku duka
Itukah persahabatan
Serasa terjaga
Dalam mimpi setelah aku sadari
Engkau berlabuh
Hanya dikala suka tiada kala ku duka
Itukah persahabatan
Yang engkau tawarkan
Tak pernah nyata tak terbalaskan
Oh betapa kecewaku padamu
Betapa kecewa sahabatku
Wahai Illahi Rabbi
Berilah aku ketajaman mata hati
Sahabat sejati
Kumencari sahabat sejati
Semula kau ku anggap mata air gersang hatiku
Kau basuh kegundahanku dengan gelak tawa ceriamu
Kau siram kegelisahanku dengan cerita manismu
Selalu kurasakan senangnya hati denganmu
Selalu kuharapkan saat-saat kehadiranmu
Kau basuh keresahanku dengan kisah-kisah hinamu
Kau siram kedukaanku dengan semua dustamu
Serasa terjaga
Dalam mimpi setelah aku sadari
Engkau berlabuh
Hanya dikala suka tiada kala ku duka
Itukah persahabatan
Serasa terjaga
Dalam mimpi setelah aku sadari
Engkau berlabuh
Hanya dikala suka tiada kala ku duka
Itukah persahabatan
Yang engkau tawarkan
Tak pernah nyata tak terbalaskan
Oh betapa kecewaku padamu
Betapa kecewa sahabatku
Wahai Illahi Rabbi
Berilah aku ketajaman mata hati
Sahabat sejati
Kumencari sahabat sejati
*~*~*~*~*~
Murahnya persahabatan yang kau tawarkan.
Aku selalu bermimpi untuk membawa persahabatan itu ke tempat yang diimpikan, nun, syurga sana~
tapi kau tidak menizinkan, malah kau menghantarkan sebuah kekecewaan.
Terima kasih atas segalanya.
Sebelum jasad kaku menghadap Ilahi,
ku mohon kemaafan dari segala salah khilaf yang sedar mahupun tidak ku sedari.
Andai kesempurnaan yang kau pinta, bermimpilah kau selamnya,
kerana kita hidup untuk saling menyempurnai,
tidak akan pernah ada manusia sempurna,
sedangkan Rasulullah sendiri terpaksa meninggalkan ummat baginda akhir zaman ini,
ketika kita benar-benar memerlukannya.
Maaf, maaf, maaf.
Wahai Illahi Rabbi
Berilah aku ketajaman mata hati
untukku mencari sahabat sejati
Berilah aku ketajaman mata hati
untukku mencari sahabat sejati
No comments:
Post a Comment